Ketika kita sedang belajar pendidikan, biasanya kita diberi tugas oleh pendidik, meminta kita untuk menulis makalah, dan topik makalah sudah ditentukan oleh pendidik. Untuk menulis makalah yang baik, Anda pasti akan mencari apa yang akan dibahas dalam makalah berupa pertanyaan atau yang biasa dikenal dengan problem statement.
Dalam hal pendidikan tinggi (universitas), tidak hanya sekedar menulis makalah, terkadang dosen juga diberikan tugas untuk melakukan penelitian yang kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk karya ilmiah. Penelitian yang dilakukan disesuaikan dengan jurusan yang dimiliki mahasiswa, misalnya mahasiswa jurusan ekonomi akan melakukan penelitian terkait ekonomi, mahasiswa jurusan ilmu politik akan melakukan penelitian terkait ilmu politik, dan sebagainya.
Saat melakukan penelitian, ternyata ada kesamaan dengan saat menulis skripsi, yaitu merumuskan masalah. Betul sekali, dengan adanya rumusan masalah, maka menjadi mudah bagi seseorang atau suatu kelompok untuk melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan dengan rumusan pertanyaan, penulis penelitian mengetahui apa yang harus dicari dan didiskusikan dalam penelitian.
Oleh karena itu, rumusan pertanyaan ini sering digunakan ketika seseorang ingin menulis dalam bentuk disertasi, penelitian, dll. Kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu rumusan masalah, bagaimana cara melakukannya, dan contoh rumusan masalah. Yuk, simak ulasan rumusan masalah di bawah ini.
Baca Juga : Publikasi Jurnal Nasional Terakreditasi
Definisi pernyataan masalah
Rumusan pertanyaan dapat dikatakan sebagai pertanyaan yang akan dijawab berupa fakta atau kebenaran dengan melakukan penelitian atau pengumpulan data. Dikutip dari berbagai sumber, rumusan pertanyaan adalah pernyataan yang dinyatakan atau diubah dalam bentuk pertanyaan. Oleh karena itu, kita sering melihat pertanyaan yang diajukan dalam bentuk pertanyaan.
Selain itu, rumusan pertanyaan yang lebih sering berbentuk pertanyaan juga harus rasional. Dengan kata lain, pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah harus rinci dan fokus pada variabel-variabel yang akan diteliti nantinya. Jika tidak sesuai dengan variabel yang akan diteliti, maka sebuah karangan akan kehilangan fokus dan sulit untuk diselesaikan.
Rumusan pertanyaan ini terletak pada awal penulisan karya ilmiah, atau lebih tepatnya pada bab pertama pendahuluan. Pertanyaan diletakkan di awal karena memudahkan penulis untuk mengidentifikasi titik awal dan dengan demikian akan seperti apa titik akhirnya. Sederhananya, rumusan pertanyaan dapat menentukan arah sebuah artikel.
Meski hanya berupa pertanyaan, seharusnya tidak ada alasan saat mengajukan pertanyaan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat merumuskan pertanyaan ada tiga unsur yaitu mengapa, apa dan bagaimana harus dicantumkan. Selain itu, ketiga unsur tersebut juga harus sesuai dengan landasan teori yang akan digunakan untuk menulis karya ilmiah tersebut.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa dengan adanya rumusan masalah memungkinkan penulis mengetahui arah atau isi yang akan dibahas dalam karya ilmiah tersebut. Dengan cara ini dapat memudahkan penulis atau peneliti dalam menulis karya ilmiah.
Tidak hanya itu, rumusan pertanyaan yang telah dibuat juga harus dikaitkan dengan kesimpulan di akhir esai. Dengan kata lain, dalam rumusan pertanyaan, jawaban atas pertanyaan terletak pada kesimpulan. Jika rumusan pertanyaan tidak berhubungan dengan kesimpulan, berarti hasil tulisannya kurang baik, sehingga pembaca akan bingung ketika membaca artikel yang ditulis.