Di tengah melonjaknya semangat kebangsaan p terlihat akhir era ke-19, orang India jadi makin kritis pada otoritas pendedahan Barat semacam yang dipaksakan oleh penguasa Inggris serta menuntut, kebalikannya, lebih banyak kepedulian pada bahasa serta pikiran India. Kongres Nasional India, sebagian perhimpunan mukminat, serta kelompok-kelompok lain mengangkut suara mereka menentang sistem pembelajaran Inggris. tapi, daya Inggris tidak seluruhnya picik pada kepentingan negeri. tengah Baron Curzon dari Kedleston mulai selaku raja kecil pada tahun 1898, tekadnya guna meninggikan pembelajaran lekas diterjemahkan ke dalam perintah guna pengamatan dekat segenap sisi pembelajaran. terbongkar: “4 dari 5 pedalaman tidak mempunyai sekolah. 3 dari 4 anak laki-laki berkembang tanpa pembelajaran apa serta serta cukup satu dari 4 puluh anak gadis yang berpelajaran di sekolah apa serta.” pembelajaran pernah maju, tapi belum menjamah negeri semacam yang diharapkan Inggris sebelumnya.
Curzon mempraktikkan dirinya pada kewajiban guna merazia. ia tidak menerima teori pembatalan negeri serta kebalikannya menyangka mesti untuk penguasa guna menjaga sebagian institusi dari tiap model selaku tiruan guna ditiru oleh kongsi swasta. ia serta meninggalkan kebijaksanaan laissez-faire pembelajaran yang ada serta memublikasikan pengendalian yang lebih sempit dengan sekolah swasta lewat kebijaksanaan inspeksi serta pengendalian yang cermas. kebijaksanaan serupa itu mengakibatkan perasaan getir di antara sebagian orang India yang bestari, akibat dipercayai kalau Curzon berniat guna membawa segenap sistem pembelajaran di dasar pengawasan penguasa.
Pertempuran penting, bagaimanapun, yakni memperebutkan universitas. Dengan menetapi Eton serta Balliol, Baron Curzon mewujudkan Komisi Universitas India tahun 1902 buat menghasilkan susunan yang lebih cakap dalam pembelajaran mahal. Komisi itu membikin beberapa anjuran penting—yaitu, buat halangi jumlah kongres universitas, buat percayakan pengajaran tidak hanya buat menggoda kuasa pada universitas, buat menuntut standar pembelajaran yang mahal dari akademi mahal yang berafiliasi, buat memberikan dukungan negeri ekstra pada universitas, buat menaikkan program riset, buat menghapuskan akademi mahal kasta 2, serta buat memilih biaya paling kurang anggaran di akademi mahal yang berafiliasi. pernyataan itu dikritik habis-habisan, serta 2 anjuran terakhir patut dibatalkan. Perunsertag-undangan terpaut usulan-usulan lain disahkan terlihat tentangan garang di legislatif dan pers.